Sejarah Kincir Angin
Sebetulnya,
kincir angin yang pertama kali digunakan adalah di Persia pada abad ke 5.
Kemudian kincir angin tersebut menyebar ke seluruh Eropa. Di Belanda
sendiri, kincir angin digunakan pertama kali sekitar abad 13. Pada saat
itu, masih banyak lokasi di Belanda yang masih berada di bawah air.
Dengan menggunakan kincir air yang ada di dalam bangunan kincir angin
tersebut, air yang ada di tanah Belanda dialihkan, disalurkan dan
dibendung sehingga kita bisa melihat saat ini tidak banyak air di sini.
Selanjutnya, tanah yang masih sedikit basah dikeringkan dengan kincir
angin. Dengan adanya perkembangan teknologi dan arsitektur, penggunaan
kincir angin pun juga berkembang. Sekitar abad 17, banyak terjadi
revolusi di negara-negara Eropa.
Karena faktor tersebut, masyarakat di
Belanda menggunakan kincir angin untuk kepentingan lain. Tidak hanya
digunakan sebagai alat untuk mengalihkan dan membendung air, kincir
angin juga dipergunakan sebagai salah satu sarana pembantu dalam bidang
pertanian dan industri. Kincir angin memang memegang peran penting dalam
berbagai bidang di negara ini.
Jenis-jenis dan kegunaannya
Walaupun semua kincir angin di Belanda hampir terlihat sama, sebenarnya
terdapat berbagai jenis dari kincir angin tersebut. Menurut fungsinya,
kincir angin dibagi menjadi dua jenis yaitu kincir angin untuk
kepentingan industri dan kincir angin untuk penyaluran air. Kincir angin
untuk kepentingan industri terdapat banyak jenisnya dan mereka diberi
nama sesuai dengan penggunaan mereka, contohnya kincir angin untuk
menggergaji (sawmill red.) atau kincir angin untuk menggiling jagung
(cornmill red.)
Jenis kincir angin yang paling tua adalah kincir angin
standar (standaardmolen atau postmill dalam bahasa inggrisnya). Kincir
angin ini dapat menangkap dan mengalihkan banyak angin dan terlebih lagi
dengan kincir air yang terpasang di dalamnya, dapat membantu proses
pengalihan dan pengeringan air lebih cepat. Oleh karena itu, kincir
angin tipe ini banyak ditemukan di pusat kota di Belanda, karena
bermanfaat sekali untuk proses pengalihan angin dan air. Masih banyak
jenis-jenis lain dari kincir angin, seperti contohnya kincir angin kecil
(wipmolen, red.) dan menara kincir angin (torenmolen, red.)
Banyak
kegunaan dari sebuah kincir angin.. Pada awalnya, kincir angin
digunakan untuk membantu proses irigasi, menggiling hasil panen, dan
kadang juga digunakan sebagai sarana informasi: kalau anggota keluarga
si pemilik kincir angin meninggal, maka posisi kincir menyimpang dari
biasanya. Fungsi dari kincir angin pun sekarang bertambah, tidak hanya
sebagai tempat obyek wisata, kincir angin juga mempunyai berbagai macam
kegunaan, antara lain untuk mengalihkan air dan angin, mengasah kayu,
memproduksi kertas, mengeluarkan minyak dari biji, dsb.
Perawatan dan pembaharuan dilakukan di beberapa bagian, seperti di bagian kincir, atau atap. Bagian kincir perlu diperbaharui setiap 30 tahun, bagian atap setiap 60 tahun dan bagian yang berbahan dasar kayu harus diganti setiap 10-20 tahun. "Dalam perawatannya, sebuah kincir angin memang membutuhkan banyak waktu dan membutuhkan kurang lebih 7000 euro dalam setahun. Tetapi hanya 4000 euro yang dapat diberikan oleh pemerintah dan beberapa donor untuk kincir angin ini," tegas Henk Berends, seorang pakar dalam bangunan kincir angin.
Syarat - syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik
Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas
maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik. Syarat – syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada tabel berikut.
Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang
paling berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World Wind
Energy Association), sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik
yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85 GigaWatts, menghasilkan
lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika, Spanyol
dan China merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energi angin.
Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga
angin secara global mencapai 170 GigaWatt.
Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total
kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang
dari 800 kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin
pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun.
Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat
lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua
unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu
unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik
tenaga baru(PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun
2025.
Cara kincir Angin bekerja
Cara kincir angin bekerja sangat sederhana yaitu:
- Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak
- Bilah kincir angin akan memutar poros didalam nacelle
- Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox
- Gearbox dihubungkan ke generator. generator merubah energi mekanik menjadi energi listrik
- dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya kemudian baru didistribusikan ke konsumen
Konsep Kincir Angin Dari Luar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar