Apa saja sih jenis PLTN itu ?
Pressurized Water Reactor (PWR)
PWR adalah jenis reaktor daya nuklir yang menggunakan air ringan biasa
sebagai pendingin maupun moderator neutron. Reaktor ini pertama sekali
dirancang oleh Westinghouse Bettis Atomic Power Laboratory untuk
kepentingan kapal perang, tetapi kemudian rancangan ini dijadikan
komersial oleh Westinghouse Nuclear Power Division. Reaktor PWR
komersial pertama dibangun di Shippingport, Amerika Serikat yang
beroperasi sampai tahun 1982.
Selain Westinghouse, banyak perusahaan lain seperti Asea Brown Boveri-Combustion Engineering (ABB-CE), Framatome, Kraftwerk Union, Siemens, and Mitsubishi yang mengembangkan dan membangun reaktor PWR ini. Reaktor jenis ini merupakan jenis reaktor yang paling umum. Lebih dari 230 buah reaktor digunakan untuk menghasilkan listrik, dan beberapa ratus lainnya digunakan sebagai tenaga penggerak kapal.
Selain Westinghouse, banyak perusahaan lain seperti Asea Brown Boveri-Combustion Engineering (ABB-CE), Framatome, Kraftwerk Union, Siemens, and Mitsubishi yang mengembangkan dan membangun reaktor PWR ini. Reaktor jenis ini merupakan jenis reaktor yang paling umum. Lebih dari 230 buah reaktor digunakan untuk menghasilkan listrik, dan beberapa ratus lainnya digunakan sebagai tenaga penggerak kapal.
![]() | |||
Gambar : Skema Reaktor Pressurized Water Reactor (PWR | ) |
Pada reaktor jenis PWR, aliran pendingin utama yang berada di teras
reaktor bersuhu mencapai 325oC sehingga perlu diberi tekanan tertentu
(sekitar 155 atm) oleh perangkat pressurizer sehingga air tidak dapat
mendidih. Pemindah panas, generator uap, digunakan untuk memindahkan
panas ke aliran pendingin sekunder yang kemudian mendidih menjadi uap
air dan menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik. Uap kemudian
diembunkan di dalam kondenser menjadi aliran pendingin sekunder. Aliran
ini kembali memasuki generator uap dan menjadi uap kembali, memasuki
turbin, dan demikian seterusnya
Boiling water reactor (BWR)
Reaktor jenis BWR merupakan rancangan reaktor jenis air ringan sebagai
pendingin dan moderator, yang juga digunakan di beberapa Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir. Reaktor BWR pertama sekali dirancang oleh
Allis-Chambers dan General Electric (GE). Sampai saat ini, hanya
rancangan General Electric yang masih bertahan. Reaktor BWR rancangan
General Electric dibangun di Humboldt Bay di California. Perusahaan lain
yang mengembangkan dan membangun reaktor BWR ini adalah ASEA-Atom,
Kraftwerk Union, Hitachi. Reaktor ini mempunyai banyak persamaan dengan
reaktor PWR; perbedaan yang paling kentara ialah pada reaktor BWR, uap
yang digunakan untuk memutar turbin dihasilkan langsung oleh teras
reaktor.
![]() | |
Gambar : Skema Reaktor Boiling Water Reactor (BWR) |
Pada reaktor BWR hanya terdapat satu sirkuit aliran pendingin yang
bertekanan rendah (sekitar 75 atm) sehingga aliran pendingin tersebut
dapat mendidih di dalam teras mencapai suhu 285oC. Uap yang dihasilkan
tersebut mengalir menuju perangkat pemisah dan pengering uap yang
terletak di atas teras kemudian menuju turbin. Karena air yang berada di
sekitar teras selalu mengalami kontaminasi oleh peluruhan radionuklida,
maka turbin harus diberi perisai dan perlindungan radiasi sewaktu masa
pemeliharaan. Kebanyakan zat radioaktif yang terdapat pada air tersebut
beumur paro sangat singkat, misalnya N-16 dengan umur paro 7 detik
sehingga ruang turbin dapat dimasuki sesaat setelah reaktor dipadamkan.
Uap tersebut kemudian memasuki turbin-generator. Setelah turbin
digerakkan, uap diembunkan di kondenser menjadi aliran pendingin,
kemudian dipompa ke reaktor dan memulai siklus kembali seperti di atas.
Reaktor Air Didih Lanjut (Advanced Boiling Water Reactor, ABWR)
ABWR adalah reaktor air didih lanjut, yaitu tipe modifikasi dari reaktor
air didih yang ada pada saat ini. Perbaikan ditekankan pada keandalan,
keselamatan, limbah yang rendah, kemudahan operasi dan faktor ekonomi.
Perlengkapan khas ABWR yang mengalami perbaikan desain adalah (1) pompa
internal, (2) penggerak batang kendali, (3) alat pengatur aliran uap,
(4) sistem pendinginan teras darurat, (5) sungkup reaktor dari beton
pra-tekan, (6) turbin, (7) alat pemanas untuk pemisah uap (penurun
kelembaban), (8) sistem kendali dijital dan lain-lain.
Reaktor CANDU
Reaktor CANDU atau CANada Deuterium Uranium adalah jenis reaktor air
berat bertekanan yang menggunakan Uranium alam oksida sebagai bahan
bakar. Reaktor ini dirancang oleh Atomic Energy Canada Limited (AECL)
semenjak tahun 1950 di Kanada. Karena menggunakan bahan bakar Uranium
alam, maka reaktor ini membuthkan moderator yang lebih efisien seperti
air berat
![]() |
Gambar : Skema Reaktor CANDU atau CA Nada Deuterium Uranium |
Moderator reaktor CANDU terletak pada tangki besar yang disebut
calandria, yang disusun oleh tabung-tabung bertekanan horisontal yang
digunakan sebagai tempat bahan bakar, didinginkan oleh aliran air berat
bertekanan tinggi yang mengalir melewati tangki calandria ini sampai
mencapai suhu 290oC. Sama seperti Reaktor PWR, uap dihasilkan oleh
aliran pendingin sekunder yang mendapat panas dari aliran pendingin
utama. Dengan digunakannya tabung-tabung bertekanan sebagai tempat bahan
bakar, memungkinkan untuk mengisi bahan bakar tanpa memadamkan reaktor
dengan memisahkan tabung bahan bakar yang akan diisi dari aliran
pendingin.
Reaktor tabung tekan
Reaktor tabung tekan merupakan reaktor yang terasnya tersusun atas
pendingin air ringan (ada juga air berat) dan moderator air berat atau
pendingin air ringan dan moderator grafit dalam pipa kalandria. Bahan
pendingin dan bahan moderator dipisahkan oleh pipa tekan, sehingga bahan
pendingin dan bahan moderator dapat dipilih secara terpisah. Pada
kenyataannya terdapat variasi gabungan misalnya pendingin air ringan
moderator air berat (Steam-Generating Heavy Water Reactor, SGHWR), pendingin air berat moderator air berat (Canadian Deuterium Uranium, CANDU), pendingin air ringan moderator grafit (Channel Type Graphite-moderated Water-cooled Reactor,
RBMK). Teras reaktor terdiri dari banyak kanal bahan bakar dan
dideretkan berbentuk kisi kubus di dalam tangki kalandria, bahan
pendingin mengalir masing-masing di dalam pipa tekan, energi panas yang
timbul pada kanal bahan bakar diubah menjadi energi penggerak turbin dan
digunakan pada pembangkit listrik. Disebut juga rektor nuklir tipe
kanal.
Pebble Bed Modular Reactor (PBMR)
Reaktor PBMR menawarkan tingkat keamanan yang baik. Proyek PBMR masa
kini merupakan lanjutan dari usaha masa lalu dan dipiloti oleh
konglomerat internasional USA berbasis Exelon Corporation (Commonwealth
Edison PECO Energy), British Nuclear Fuels Limited dan South African
based ESKOM sebagai perusahaan reaktor.
![]() |
Gambar Skema PBMR |
PBMR menggunakan helium sebagai pendingin reaktor, berbahan bakar
partikel uranium dioksida yang diperkaya, yang dilapisi dengan Silikon
Karbida berdiameter kurang dari 1mm, dirangkai dalam matriks grafit.
Bahan bakar ini terbukti tahan hingga suhu 1600oC dan tidak akan meleleh
di bawah 3500oC.
Bahan bakar dalam bola grafit akan bersirkulasi melalui inti
reaktor karena itu disebut sistem pebble-bed.
Reaktor Magnox
Reaktor Magnox merupakan reaktor tipe lama dengan siklus bahan bakar
yang sangat singkat (tidak ekonomis), dan dapat menghasilkan plutonium
untuk senjata nuklir. Reaktor ini dikembangkan pertama sekali di Inggris
dan di Inggris terdapat 11 PLTN dengan menggunakan 26 buah reaktor
Magnox ini. Sampai tahun 2005 ini, hanya tinggal 4 buah reaktor Magnox
yang beroperasi di Inggris dan akan didekomisioning pada tahun 2010.
![]() | |
Gambar : Skema Reaktor Magnox |
Reaktor Magnox menggunakan CO2 bertekanan sebagai pendingin, grafit
sebagai moderator dan berbahan bakar Uranium alam dengan logam Magnox
sebagai pengungkung bahan bakarnya. Magnox merupakan nama dari logam
campuran yaitu dengan logam utama Magnesium dengan sedikit Aluminium dan
logam lainnya, yang digunakan sebagai pengungkung bahan bakar logam
Uranium alam dengan penutup yang tidak mudah teroksidasi untuk menampung
hasil fisi.
Advanced Gas-cooled Reactor (AGR)
Advanced Gas-Cooled Reactor (AGR) merupakan reaktor generasi kedua dari
reaktor berpendingin gas yang dikembangkan Inggris. AGR merupakan
pengembangan dari reaktor Magnox. Reaktor ini menggunakan grafit sebagai
moderator netron, CO2 sebagai pendingin dan bahan bakarnya adalah pelet
Uranium oksida yang diperkaya 2,5%-3,5% yang dikungkung di dalam tabung
stainless steel. Gas CO2 yang mengalir di teras mencapai suhu 650oC dan
kemudian memasuki tabung generator uap. Kemudian uap yang memasuki
turbin akan diambil panasnya untuk menggerakkan turbin. Gas telah
kehilangan panas masuk kembali ke teras.
![]() |
Gambar : Skema Advanced Gas-cooled Reactor (AGR) |
Russian Reaktor Bolshoi Moshchnosty
RBMK merupakan singkatan dari Russian Reaktor Bolshoi Moshchnosty
Kanalny yang berari reaktor Rusia dengan saluran daya yang besar. Pada
tahun 2004 masih terdapat beberapa reaktor RMBK yang masih beroperasi,
namun tidak ada rencana untuk membangun reaktor jenis ini lagi. Keunikan
reaktor RBMK terdapat pada moderator grafitnya yang dilengkapi dengan
tabung untuk bahan bakar dan tabung untuk aliran pendingin.
![]() | |
Gambar : Skema RBMK |
Pada rancangan reaktor RBMK, terjadi pendidihan aliran pendingin di
teras samapi mencapai suhu 290°C. Uap yang dihasilkan kemudian masuk ke
perangkat pemisah uap yang memisahkan air dari uap. Uap yang telah
dipisahkan kemudian mengalir menuju turbin, seperti pada rancangan
reaktor BWR. Masalah yang dihadapi pada BWR yaitu uap yang dihasilkan
bersifat radioaktif juga terjadi pada reaktor ini. Namun, dengan adanya
pemisahan uap, maka terdapat waktu jeda yang menurunkan radiasi di
sekitar turbin. Dengan menggunakan moderasi netron yang sangat
bergantung pada grafit, apabila terjadi pendidihan yang berlebihan, maka
aliran pendingin akan berkurang sehingga penyerapan netron juga
berkurang, tetapi reaksi fisi akan semakin cepat sehingga dapat
menimbulkan kecelakaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar